Atik Soepandi S. Kar
Engkos Warnika dan Nano. S
Ida Ahman
Joejoe Sain Martadinata
Mang Koko
M. Endang
Nano S
Yus Rusyana, Dr. |
:
:
:
:
:
:
: |
Dasar Dasar Teori Karawitan Lembaga Kesenian Bandung, 1975
Pengetahuan Karawitan Sunda untuk SMKI Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen PMK, Jakarta, 1983
Tembang Sunda, Diktat, … Bandung, …..
Kawih Tradisional, jilid I dan II, SMKI, Bandung, 1973 Gamelan Degung, Balebat, bandung, 1973
Taman Bincarung Mitra Buana, Bandung, 1977 Taman Cangkurileung Mitra Buana, Bandung, 1997 Ganda Mekar Yayasan Cangkurileung, Bandung, 1996 Sekar Mayang, Balebat, Bandung, 1970 Seni Suara Sunda: “Lagu-lagu Pupuh” Mitra Buana, Bandung, 1983
Tembang Sunda Balebat, bandung, 1974 Etude Kacapi Tembang, SMKI, Bandung, 1973
Haleuang Tandang, Paramitra, Bandung, 1975 Karawitan Wanda Anyar dalam Pirigan Tari Sunda ASTI, Bandung, 1978
Panyungsi Sastra, Gunung Larang, Bandung, 1981 |
GLOSARIUM
Alok |
1. Vokal pemngisi pada bagian gelenyu 2. Orang yang menyanyikan vocal pada bagian gelenyu, yang disebut pula tukang alok. Tukang alok biasanya berjenis kelamin pria.
|
Alur Lagu |
Susunan nada-nada (baik vocal maupun instrumental) yang membentuk melodi dasar.
|
Angkatan Wirahma |
Bagian awal suatu struktur sekar gending
|
Bentuk Lagu |
Struktur dasar bagi pembuatan lagu (sekar gending)
|
Bonang |
Salah satu waditra (instrument) dalam perangkat gamelan degung yang bentuknya ada yang berpenclon (bulat) atau berbilah (pipih), rata-rata berjumlah 15 buah, nada tertinggi 2 (mi) dan paling rendah 5 (la)
|
Cacagan |
Memainkan waditra dengan cara dicacag/dimatikan suaranya, biasanya dalam tiga pukulan adalah pukulan ke 1 dan 3 yang dimatikan
|
Carukan |
Memadukan pukulan boning dengan saron atau peking (imbal atau bersahut-sahutan)
|
Dibendo |
Memakai tutup kepala laki-laki (khas daerah Sunda)
|
Digembyang |
Sama dengan kemprangan hanya jarak nadanya satu gembyang/oktaf.
|
Dikemprang |
Cara membunyikan bonang di mana tangan kanan dan kiri menabuh secara bersamaan
|
Dikempyung |
Sama dengan kemprangan hanya jarak nadanya satu kempyung, misalnya nada 1 (da) dengan 4 (ti), 2 (mi) dengan 5 (la), istilah dalam musik “kwint”
|
Dirangkep |
Cara menabuh dua kali lipat (double) dari ketukan dan melodi dasarnya, tabuhan ini biasanya dilakukan apabila temponya diperlambat.
|
Disanggul |
Memakai sanggul (ornament kepala wanita)
|
Disinjang kebat |
Memakai kain bawahan langsung sampai mata kaki (kebat=langsung)
|
Dongkari |
Hiasan lagu dalam vocal tembang Sunda Cianjuran dengan menggunakan teknik penyuaraan tertentu
|
Embat |
System tingkatan perjalanan musical yang dibedakan dengan jumlah wiletan (matra), jumlah sabetan wiletan (ketukan), dan kadang-kadang oleh jumlah kenongan. Tingkatan embat terdiri atas: gurudugan, kering, sawilet, dua wilet, opat wilet dan lalamba.
|
Emok |
Cara duduk dengan kaki dilipat di bawah pantat
|
Gamelan |
Perangkat alat musik Sunda dengan sebagian besar bahannya terbuat dari logam (perunggu, besi, atau kuningan) berbentuk bilahan dan penclon. Berdasarkan kelengkapannya terdapat gamelan salancar dan gamelan lengkap. Gamelan salancar merupakan gamelan sederhana (tidak lengkap) yang umumnya dimiliki oleh sebagian masyarakat. Waditra yang terdapat dalam gamelan salancar (selain adanya rebab dan kendang) biasanya hanya ada saron pangbarep, saron panempas, panerus, bonang, gambang dan goong. Sebaliknya terdapat pula gamelan lengkap, dengan waditra selain yang disebutkan, terdapat pula peking, rincik, kenong (jengglong), selentem, ketuk, serta waditra lainnya.
|
Gelenyu |
Bagian lagu tanpa vokal sinden, diisi dengan beberapa motif tabuhan kendang dan rebab. Gelenyu biasa diisi dengan nyanyian alok.
|
Gong |
Waditra berpenclon seperti bonang/jengglong, hanya ukurannya sangat besar
|
Goongan |
Bunyi gong yang memberikan batasan lagu dalam setiap bagiannya (dalam satu wilet terdiri dari 16 ketukan, maka bunyi gong terletak pada ketukan terakhir atau keenambelas)
|
Irama Merdika |
Permainan irama yang tidak terikat oleh ketukan tetap (free meter) |
Irama Tandak |
Permainan irama dengan ketukan yang tetap |
|
|
Jengglong |
Sama dengan bonang, hanya saja bentuknya lebih besar dan nada-nadanya lebih rendah
|
Juru Mamaos |
Penyanyi, baik laki-laki maupun wanita dalam tembang Sunda Cianjuran yang sudah dianggap ahli |
Kasundaan |
Hal-hal yang berkaitan dengan hasil cipta rasa, karsa manusia Sunda
|
Kawih kapasindenan |
Salah satu style nyanyian pada gamelan salendro pelog yang berpolakan lagu jalan dan lagu jadi.
|
Kenongan |
1. Batas kalimat musical sebelum batas akhir suatu periode bentuk lagu 2. Istilah untuk menyebutkan nada-nada yang menjadi tujuan akhir tabuhan setiap waditra, baik pada akhir kalimat musical sebelum suatu periode bentuk lagu, maupun pada akhir bentuk lagu.
|
Kemprangan |
Memadukan dua nada secara bersamaan (berbeda satu oktaf) dan bunyinya ditirukan dengan suara manusia “prang”
|
Kendang |
Alat musik tepuk (waditra) yang terbuat dari kulit dan kayu, kendang besar disebut kendang indung dan kendang kecil disebut kulanter
|
Lagu |
1. Lagu vocal (sekar) 2. Lagu instrumental (gending) 3. Gabungan lagu vocal instrumental (sekar gending)
|
Lagu jadi |
Lagu yang mempunyai alur lagu dan rumpaka (syair, teks lagu) pasti
|
Laras |
Tangga nada (susunan/deretan nada-nada yang telah memiliki interval tertentu dalam satu gembyang (oktaf) |
Madakeun |
Tanda/kode dalam mengakhiri/menyelesaikan penyajian sebuah lagu (madakeun) biasanya ditandai dengan melambatkan tempo atau dikeraskan suaranya
|
Mandiri |
Khusus, tidak sama dengan yang baku/lainnya
|
Nayaga |
Pemain musik gamelan
|
Nyinden |
Penyanyi wanita yang menyanyikan lagu-lagu gamelan salendro, pelog.
|
Pangkat |
Buka/pembukaan sebelum masuk ke dalam lagu/melodi pokok (alur lagu)
|
Papanggungan |
Asal kata dari panggung, yaitu tempat pertunjukan
|
Pendopo |
Ruang tempat pertemuan para menak/gegeden (di kabupaten, kewedanaan, kecamatan) yang dipergunakan untuk pertunjukan
|
Perangkat |
Kesatuan (perangkat degung artinya kesatuan dari waditra degung yang ada dan biasa dipergunakan dalam ensambel degung)
|
Pola lagu |
Patron/disain/atuiran tabuhan yang dipergunakan dalam sebuah lagu
|
Pola tabuh |
Patron/disain/aturan tabuhan yang dipergunakan dalam mengiringi sebuah lagu
|
Pungkasan Wirahma |
Bagian akhir dari suatu struktur sekar gending
|
Reureueus |
Hiasan pada nada-nada dengan cara memberikan teknik vocal tertentu (ornamentasi)
|
Rubuh |
Jatuh nada akhir (seleh-Jw)
|
Rumpaka |
Syair atau teks nyanyian
|
Salancar |
Cara menabuh sesuai dengan ketukannya dan melodi dasar
|
Saron |
Sama dengan peking hanya saja bilahannya (nadanya) lebih besar atau nadanya lebih rendah satu gembyang/oktaf
|
Sawilet |
Batasan waktu yang dipergunakan dalam sebuah lagu (satu wilet atau sawilet terdiri dari empat matra/birama dan setiam birama empat ketukan)
|
Sila |
Sikap duduk laki-laki dengan kaki dilipat di depan
|
Sinjang |
Kain bawahan untuk wanita, kadang-kadang juga dipergunakan oleh laki-laki (biasanya terbuat dari kain batik)
|
Senggol |
1. Bagian dari alur lagu keseluruhan (cengkok-Jw) 2. Satu bentuk motif alur lagu, bisa hanya dalam batas satu pancer maupun satu kenongan, tergantung kreativitas sinden. 3. Gabungan beberapa bentuk motif alur lagu dalam suatu suatu periode goongan.
|
Sinden |
Penyanyi lagu-lagu gamelan salendro pelog. Sinden umumnya berjenis kelamin wanita akan tetapi ada pula sinden pria dengan meniru suara sinden wanita.
|
Sisindiran |
Bentuk rumpaka (syair, teks lagu) yang mempunyai bagian sampiran dan isi.
|
Sora |
1. Suara atau bunyi yang tidak diatur. 2. Nada (bunyi yang telah diatur)
|
Susulan |
Memainkan waditra bonang yang ditabuhnya saling menyusul atau bergantian antara tangan kanan dan kiri
|
Takwa |
Baju keatasan laki-laki (khas daerah Sunda)
|
Tataran wirahma |
Bagian tengah suatu struktur sekar gending
|
Tugu lagu |
Istilah lain yang terdapat di kalangan nayaga, searti dengan kata kenongan.
|
Waditra |
Alat musik atau instrument
|
Waditra gamelan |
Alat-alat musik yang terdapat dalam perangkat gamelan, baik dalam gamelan salancar maupun gamelan lengkap (lihat gamelan)
|
Wawangsalan |
Bentuk rumpaka (syair, teks lagu) yang arti kalimatnya terdapat dalam susunan kata/kalimat sindiran.
|